Showing posts with label Writing. Show all posts
Showing posts with label Writing. Show all posts

Hindari "Unclear Antecedents"

Tuesday, April 10, 2012

Apa sobat pernah bingung membaca kalimat yang sudah ditulis oleh diri sendiri? Jika pernah, mungkin tulisan sobat terdapat unclear antecedent. Apa sih unclear antecedent itu? Hmm... apa yah? Jadi bingung :)

Untuk lebih memahami unclear antecedent, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu antecedent. Bukankah demikian? Antecedent di sini bukan antecedent yang ada dalam teori matematika; namun lebih condong pada teori struktur bahasa. Langsung saja, disebutkan dalam Kamus Online Merriam-Webster, antecedent adalah "a word or phrase replaced by a substitute." Jadi, antecedent adalah kata atau frasa yang digantikan oleh "sang pengganti" baik itu noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti).

Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari contoh antecedent berikut ini :

Marry saw John and thank him.

Pada kalimat di atas, John adalah antecedent dari kata ganti him. Dengan kata lain, "him" mengacu pada kata "John" dan karenanya antecedent pada kalimat di atas benar-benar jelas (clear antecedent).

Lalu seperti apa sih unclear antecedent?

Mengacu pada keterangan di atas, unclear antecedent bisa dianggap kalimat yang rancu karena ketidakjelasan apa / siapa antecedent pada sebuah kalimat. Contoh :

Marry saw John and Billy; then she thank him.

Pada kalimat di atas, ada dua orang pria: John dan Billy; sedang Marry (she) berterima kasih kepada dia (him). Pertanyaannya? Kepada siapa sebenarnya Marry berterima kasih? apa kepada John atau Billy?

Nah, itu dia yang dinamakan unclear antecedent. Oleh sebab itu, saya sarankan ketika menulis kalimat, cobalah untuk menghindari ambiguitas kalimat seperti adanya antecedent yang tidak jelas.

Lalu bagaimana memperbaiki unclear antecedent?

Untuk memperbaiki unclear antecedent, tentu kita harus menata ulang kalimat yang sudah kita susun agar keberadaan pelaku (subject), kata kerja (verb) dan struktur kalimat lainnya tidak ambigu lagi. Seperti misalnya pada contoh di bawah ini :

  • Unclear antecedent : Before Eva met Cynthia, she had been timid and shy. (pada kalimat ini, kata ganti she tidak jelas mengacu / kembali pada antecedent mana, apakah Eva atau Cynthia?)
  • Clear antecedent : Before Eva met Cynthia, Eva had been timid and shy.

  • Unclear antecedent : Samuel said he is meeting with Ahmad, and he will set up the new network hub. (Pada kalimat ini, kata ganti he yang kedua tidak jelas mengacu pada siapa? apakah Samuel atau Ahamd?)
  • Clear antecedent : Samuel said he is meeting with Ahmad; and Ahmad will set up the new network hub.

Apakah sudah jelas? Jika ada yang belum jelas, mari kita belajar bersama dengan mendiskusikannya..

Semoga tulisan mengenai antecedent ini bisa menambah pengetahuan kita tentang bahasa Inggris

Contoh Descriptive Text tentang Gajah (Elephants)

Saturday, January 21, 2012

Siapa yang tidak tahu gajah? Ah masa gajah di pelupuk mata terlihat, semut di seberang lautan nampak jelas. Memang binatang yang satu ini sering kita lihat, baik secara langsung (di kebun binatang) atau melalui media televisi. Lalu apa hubungan gajah dengan descriptive text?

Meski sering kita lihat dan mungkin kita bisa menggambarkan (menjelaskan) tentang penampilan fisik gajah dalam bahasa Indonesia, namun nyatanya kadang kita kesulitan ketika harus menggambarkan "gajah dalam bahasa Inggris". Ya begitulah kira-kira ketika kemampuan kosakata bahasa Inggris kita mentok meski sudah merasa paham tentang descriptive text..

Oleh karena itu, tak usah memaksakan diri untuk "menulis" teks descriptif tentang gajah, mari kita lihat saja contohnya di bawah ini :

Contoh Descriptive Text tentang Gajah (Elephants)


The African Elephant is described as the Loxodonta africana of Africa. They are very large, grey, four-legged herbivorous mammals. They have almost hairless skin, a distinctive long, flexible, prehensile trunk. Its upper incisors form long curved tusks of ivory. African elephants have large fan-shaped ears and two “fingers” at the tip of its trunk, compared to only one in the Asian species. Furthermore, the Indian Elephant is described as Elephas maximus of south-central Asia. The ears of Indian elephants are significantly smaller than African elephants.

contoh descriptive text
How to describe the elephants?
Elephants are herbivores and eat all types of vegetation such as grasses, leaves, fruits, and bark. The facts tell that despite the size of ears the elephant’s hearing is poor, because elephants ears are used to aid ventilation. One of the softest parts of their body is at the back of the ears, which is called the knuckle. In a zoo, elephant trainers, called Mahouts, use their feet to steer or give commands to the animal via the knuckle at the back of the ears. 


Some other facts about the elephants are : The elephant is the largest of all land mammals; Life Span - elephants can live for up to 70 years; Elephants normally walk about 4 mph; Elephants are able to swim for long distances; Elephants spend about 16 hours a day eating; They consume as much as 495 pounds of food per day; They live in tight social units led by an older matriarch; Males leave the herd between the ages of 12 and 15; Their tusks are of ivory and are actually enormously enlarged incisors; The elephant's eyes are small and its eyesight is poor, They have the largest brains in the animal kingdom.

Coba mana generic structure dari contoh descriptive text di atas?

Manfaat Mengajarkan Narrative Text

Thursday, January 12, 2012

Adakah manfaat mengajarkan narrative text? - Setelah sebelumnya kita telah membahas penjelasan dan contoh narrative text, kini saatnya kita mengetahui beberapa manfaat yang bisa kita ambil saat belajar narrative text.

Bagi seorang guru, manfaat sebuah pelajaran yang bisa diambil oleh siswa adalah hal yang paling utama, bukankah demikian? Seorang guru bukanlah orang yang hanya menginginkan siswanya mendapatkan nilai tinggi saat ujian / tes saja, ia punya tujuan utama, yaitu mengambil manfaat dari pelajaran yang ia ajarkan.

Dan berikut beberapa manfaat yang bisa siswa dapatkan ketika mempelajari narrative text :

Memahami "Setting"

Dalam setiap narrative text, karena pasti berbentuk sebuah cerita, setting menunjukkan siswa di mana dan kapan cerita narrative ini terjadi. Siswa bisa memahami perbedaan antara tempat satu dan lainnya. Siswa juga harusnya bisa membedakan tempat dan waktu antara cerita satu dengan cerita lainnya.

Memahami "Character"

Sebuah cerita pasti memiliki pemeran utama, baik itu sebagai karakter protagonis ataupun antagonis. Siswa bisa mengenali karakter mereka masing-masing. Siswa seharusnya bisa membedakan mana karakter mana yang tidak pantas ditiru, dan mana karakter yang patut dicontoh. Jika siswa belum bisa membedakan kedua karakter ini, maka bisa dikatakan narrative text yang diajarkan oleh guru belum sepenuhnya bermanfaat.

Personalizing

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa narrative text bisa membantu orang dapat mengendalikan situasi yang sedang ia alami. Karena biasanya ada saja cerita-cerita dalam narrative text tersebut berhubungan dengan cerita yang mereka alami. Selain itu, narrative text juga bisa membuat siswa dapat berpikir lebih logis dalam mengendalikan waktu mereka. Permulaan cerita, tengah cerita, dan akhir cerita harusnya menjadi pertimbangan siswa dalam menempuh hidupnya lebih lanjut.

Setidaknya ketiga manfaat narrative text tersebut bisa membuat kita tetap ingat bahwa tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat. Ada hal-hal atau masalah yang 'mungkin' tidak terduga yang bisa kita pahami dan kita selesaikan. 

Mungkin masih banyak lagi manfaat narrative text, untuk para siswa dan guru, bolehlah sekiranya memberikan opini...

 
Support : Creating Website | STTQ QOMARUDDIN | STTQ Qomaruddin 2012
Copyright © 2012. STTQ Qomaruddin 2012 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by STTQ IF B 2011
Proudly powered by Blogger